Events | News
Aksi Sahabat Cilik Litara untuk Bumi: Diskusi Rumah untuk Ge
- Last updated 00 0000
- By litaraor
- Comment
Akhir November 2025, cuaca ekstrem dan deforestasi hutan memicu terjadinya bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Bencana ini meluluhlantakkan daratan dengan air bah yang diikuti lumpur dan gelondongan kayu, menyebabkan ribuan jiwa luka-luka, meninggal dunia, dan hilang.
Di tengah situasi yang mencekam ini, Litara berkolaborasi dengan ITB Press menyediakan ruang diskusi bagi anak-anak untuk memahami bencana yang sedang terjadi ini. Melalui kegiatan ITB’25 Presstival Sesi Anak: Diskusi Rumah untuk Ge karya Eva Nukman dan Hutami Dwijayanti, anak-anak diajak bagaimana pentingnya peran hutan bagi kehidupan mereka.

Sahabat Litara mendampingi diskusi kelompok.
Acara ini diawali dengan membaca nyaring oleh Sahabat Litara, Kak Deta. Setelah membaca nyaring, anak-anak diberi pertanyaan pemantik seputar buku sebagai pengantar diskusi. Lalu anak-anak dibagi tiga kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh Kak Sisil dari, Kak Andini dan Kak Deta untuk mendiskusikan pertanyaan reflektif meliputi:
- Menurutmu, apakah manusia perusak alam atau bukan?
- Bagaimana agar manusia bisa bersahabat dengan alam?
- Saat hujan deras dan jalan ke sekolah tergenang, menurutmu apa yang membuat air tidak bisa mengalir dengan baik?
- Ketika kamu membeli jajanan dan mendapat bungkus plastik, biasanya kamu melakukan apa dengan bungkus itu? Apa dampaknya kalau dibuang sembarangan?
- Di sekitar rumah atau sekolahmu, apakah masih ada pohon? Menurutmu apa yang berubah jika pohon-pohon itu hilang?
- Jika selokan di depan rumahmu penuh sampah, siapa saja yang terdampak dan bagaimana perasaan mereka?
- Apa yang bisa dilakukan sebagai anak-anak untuk menjaga alam?
Setelah berdiskusi, anak-anak menuliskan jawaban pertanyaan nomor 3 ke sticky notes dan memaparkan aksinya kepada teman-temannya, seperti di bawah ini:
Cara Sahabat Cilik Litara Menjaga Lingkungan:

- Tidak membuang sampah di sungai
- Tidak menebang pohon
- Memakai air secukupnya
- Memakan makanan sampai habis agar tidak menambah sampah
- Memakai kertas dan listrik secukupnya
- Menanam dan merawat pohon sampai menjadi besar
- Membawa tempat makan
- Menyapu halaman
- Tidak mencabut tumbuhan
- Mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan
- Menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle)
- Menggunakan tas plastik dari rumah dan mengajak orang lain melakukannya
- Membersihkan lingkungan dengan rutin
Kegiatan ini memperlihatkan perubahan reflektif yaitu kemampuan anak-anak untuk menghubungkan cerita dengan tindakan nyata. Hal ini menegaskan bahwa buku cerita dapat menjadi media yang kuat untuk menjembatani isu lingkungan serta mendorong pembaca cilik untuk memikirkan tindakan kecil yang bisa mereka lakukan. Litara berharap makin banyak anak, orang tua, dan pendidik yang percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari cerita.